SELAMAT DATANG, Maaf Jika Dalam beberapa penulisan ada Kata/Arti yang salah ataupun Typo. Saya bukan manusia yang sempurna :)
Saat ini saya sedang fokus menulis beberapa Cerita Bersambung maupun Cerita Pendek, Mohon Doanya semoga bisa menyelesaikannya dengan baik, Terima kasih ☺

Comming Soon : CINTA DUNIA MAYA (Cerbung) By: Muhammad Yunus Siregar

Selasa, 01 Januari 2013

R A D I A S I Part 1

oleh mysJ


                Aku masih saja berteman dengan sebuah pantulan yang dihasilkan oleh cahaya lilin. Mencoba bergerak dari bayangan satu kebayangan yang lain dan coba memanipulasi diri dengan realita yang ada. Bila ada yang bertanya, aku selalu menjawab “Sudah tidak ada, sudah biasa” sejujurnya, bila dirasakan sekali lagi aku masih bisa menyentuhnya dalam hatiku. Sulit untuk menjelaskan bagaimana perasaan ini. Ini lebih dari sekedar mengikhlaskan, bukan sebuah hal yang harus dimengerti karena takdir. Karena dia pergi bukan karenaNya, tapi karena keinginannya. Najis rasanya bila terpintas kenangan kebersamaan yang pernah tercipta antara aku dan dirinya. Bukannya aku egois karena kenyataan yang ada, tapi rasanya tidak pantas saja dengan apa yang telah terciptakan dengan situasi antara kita yang saat ini terjadi. Bagaimana kabarmu cinta pertamaku? Sosok adik kelas Sekolah Dasarku yang selalu ku ikuti langkahnya ketika pulang sekolah, namun sayangnya aku tak pernah sukses untuk bisa mengetahui dimana rumahmu. Akulah abang kelas yang dulu selalu menunggumu di pintu gerbang sekolah yang berwarna hijau tua tersebut. Menanti langkahmu untuk melewati gerbang itu dengan harapan bisa melihatmu saja untuk mengakhiri hari itu. sekarang aku mengerti, setelah didik dan mendapat sebuah pelajaran berharga dari seseorang dari masalalu. Bagaimana rasanya mendapat sebuah teori dan praktikum dalam menghargai seberapa besar perasaan seseorang, dialah orangnya, orang yang sukses membuatku selalu berjalan ditempat selama hampir 2 tahun. Sebentar lagi tepat 15 februari, dan jika kita masih dilahirkan sebagai sepasang kekasih yang merajut hati itu artinya sudah 2 tahun umur hubungan kita.
                Kita telah berjalan dijalan masing masing. Mengikuti alur takdir yang telah tuhan berikan dan lurus melangkah, berjalan tanpa mengenal siapapun orang dimasalalu dan bagaimana cerita bersamanya. Terlalu berharga waktu yang ada jika ku buang percua untuk mengingat kenangan bersamamu dahulu. Cerita konyol sekali sepertinya ketika SMA aku berusaha mencintai dan mengejarmu sampai mati matian. Dan tanpa kusadari aku terhanyut oleh arus ombak yang terjadi dalam hidupku. Meninggalkanmu yang susah payah kudapatkan dan harus menyesal melihat seberapa banyak hal yang kulewati tanpamu. Masih ingat? Bagaimana ending ceritanya? Ya, meskipun kini aku sudah menjadi laki laki berkarier dan sepertinya nasib mu benar benar beruntung bisa masuk keperguruan tinggi negeri favorite yang ada di Medan. Sudah lama aku menjamin kecerdasan yang kau miliki pasti akan menuntunmu menjadi salah seorang mahasiswi disana. Dulu apakah tuhan hanya meninginkanku mengecap kebahagiaan sementara? Atau memang aku mencintaimu yang masih begitu polos dan lugu  untuk menerima laki laki sepertiku? Hingga berbinar – binar cahaya yang terpancar dari kedua matamu ketika ku ucapkan selamat tinggal? Untuk menatapnya saja aku enggan dan merasa takut. Awalnya aku memang salah, aku memang menyesal dan aku tahu semua itu tak akan pernah mengubah keputusanmu untuk membenciku. Sudah berulang kali kau maafkan kesalahanku dan aku tetap saja mengulangnya dan terus mengulangnya. Tak usahkan untuk bermimpi kembali bersama, untuk benar benar dimaafkan saja itu semua mustahil. Aku menyesal dengan kesalahan yang memang seharusnya memang terganjar untukku? Apa maksud dari hidup ini? Aku sadar begitu banya kebodohan yang telah kuciptakan dan wajar rasanya bila kebodohan itu sendirilah yang menggerogotiku kedepannya, namun? Rasanya sesal ini tak kunjung hilang. Rasa cintaku tak lagi sebesar dulu, hanya perasaan sesal yang tak pernah berhenti untuk terus hantuiku. Aku sudah coba untuk mengikhlaskanmu, melupakan segala yang pernah terjadi, dan telah ku cabik cabik segala perasaan yang ada untukmu. Dengan cara membencimu lah ku lakukan semua itu. namun rasanya, aku masih merasakan penyesalan yang tiada ampun. Selalu diingatkan bagaimana caraku untuk membunuh perasaanmu dulu dan bagaimana aku menangis untuk penyesalan yang seharusnya memang kudapatkan.
                Aku bercerita tentang pelangi yang muncul setelah hujan reda, mencoba bernyayi untuk burung burung yang terbang ketika mentari terbit, dan tertawa lepas melihat gumpalan ombak yang menabrak karang. Aku mengenalmu dari awal sejarah cintaku, sosok adik kelas yang dahulu sempat kulupakan. Dan saat ini kembali muncul dan saat ini berada ditengah tengah kehidupanku yang sedang berlangsung. Kita bertemu kembali setelah 2 tahun berpisah dan berbeda sekolah. Aku di Sekolah Menengah dan dirimu yang masih menjadi siswi Sekolah Dasar yang juga menjadi tempatku menuntut pendidikan selama 6 tahun itu. ternyata cinta pertama itu benar benar menarik. Tuhan menciptakannya sebagai cover awal dalam kliping percintaan. Dimana setelah akhir dari isi kliping tersebut selesai, setiap orang akan kembali lagi kebagian depan dari kliping tersebut yaitu Covernya. Kini kau benar benar ada disini cik. Meskipun diawal kau menolakku namun semua itu tak membuatku berhenti untuk terus melangkah dan mengejarmu. Bagaimana anehnya sikapku ketika kita dipertemukan kembali setelah beberapa tahun dipisahkan. Mungkinkah kau Cinta Pertama sekaligus Cinta Sejatiku? Ah entahlah, yang terpenting saat ini tetaplah bersamaku. Jangan lepas dari pelukan hangat yang kita berdua ciptakan. Aku mencintaimu lebih dari apapun. Bahkan jika itu artinya kau tak benar benar mencintaiku. “Besok aku bakal ke bukit, mau ikut?” .. “Hah? Terus cika naik apa?” .. sedikit bingung juga awalnya dengan pertanyaannya. Bagaimana tidak, sejak awal aku memang ditakdirkan untuk tidak bisa mengendarai motor. Jadi, jika ingin pergi kedaerah yang tak terlalu jauh, aku hanya bisa mengendarai sepeda yang kupunya. “tebengan sama wisnu mau? Tapi naik sepeda? .. aduh malunya setengah mati mengatakannya. Terkadang terselip kesedihan melihat mereka yang sudah terbiasa mengendarai sepeda motor dan bisa leluasa hati berkeliling bersama pasangannya kemana pun mereka mau. Apakah aku memang dilahirkan sebagai salah seorang yang tidak bisa memiliki bakat untuk bisa mengendarai motor seperti yang lainnya? “Tapi sama wisnu kan? Kalo itu artinya bareng wisnu, jalan kaki pun cika rela..” salah satu hal yang benar benar membuatku mencintai sosoknya adalah karena pengertian dan kecintaannya yang apa adanya denganku. Seharusnya cika bisa mendapatkan sosok pria idaman yang lebih dariku. Namun entah mengapa ia bisa mencintaiku dan menerima segala kekurangan yang kumiliki. “Yaudah, besok jam 10 wisnu jemput di simpang gang rumah ya?” “hihi oke wisnu sayang” tutupnya yang mengakhiri perbincangan kami via telfon tersebut. Cika masih SMP, wajar saja jika orang tuanya belum menizinkan seorang pria datang dan membawa perginya. Sehingga kami backstreet dari orangtua dan kedua kakaknya. Buatku pandangan orang tidaklah penting selagi aku dan cika nyaman dengan apa yang kami ciptakan. “Ayo? Kamu siap?..” “Ini gimana ceritanya? Cika berdiri gitu?” “Yaa iya dong, cika berdiri terus pegang kuat punduk wisnu..” “Cika belum pernah loh, ntar cika jatuh gimana?” “Cika percaya sama wisnu kan?” cika melontarkan senyumannya sambil bergegas naik di bagian belakang sepedaku. Hari itu kami bersiap siap menghilangkan penat dan melaju dengan sepeda kearah bukit yang berada tak jauh dari rumahku. Banyak benda yang sengaja kubawa untuk menghibur kami disana. Ditengah perjalanan, cika mengeluh letih. Ia memintaku untuk berhenti sejenak dan beristirahat. Memang kulihat cika kelihatan terengah engah. Padahal yang mendayung aku. “ga ada alternatif lain? Pegel nih berdiri terus” aku berfikir sejenak sambil melihat kearah sepeda yang kami naiki. Kebetulan sepeda yang kumiliki memiliki batang yang terbentang lurus didepan, sehingga memungkinkan untuk membonceng orang dibagian depan. “wisnu ada ide!” .. akhirnya cika duduk santai dibagian depan sepeda. Aku bisa mencium wanginya rambut hitam lurus lebatnya tersebut. “akhirnya kesampean juga..” “ha? Kesampaian apa nu?” .. “bisa mencium wanginya rambut kamu” “hihi kamu ini ada ada aja deh” cika tertawa kecil mendengar perkataanku. “nuk, kamu kenapa mau sama aku? Aku kan masih dilarang sama kedua orang tua dan kakak aku buat pacaran?” .. “yang melarangkan mereka, hatimu engga kan? Perasaanku terlalu mendasar untukmu cik. Jadi penghalang apapun akan kulewati untuk bersamamu. Selagi kamu bisa mencintai dan menerimaku dengan segala yang kupunya.. kamu sendiri kenapa mau samaku?” “ga ada alasan untuk aku ga jatuh cinta samamu nuk. Sumber kekuatanku saat ini kamu, kamu jangan pernah kecewain aku yaa..” tangan cika mengenggam kuat tanganku yang sedang menggumpal pada stang sepeda. Sambil tetap mengayuh aku tersenyum kearahnya. Dalam hati benar benar dikaruniai rasa syukur bisa memiliki cika yang mampu menyejukkan setiap ruang dalam hatikku. “aku janji ga akan ngecewain kamu cik..”   

ntar ada yang part II... continued..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar